Toward World Class Universty
DUHA Ziaun, lima dari kanan, menjadi salah seorang peserta simulasi siding PBB di Malaysia bersama dengan wakil Indonesia lainnya. Duha merupakan mahasiswa FEB UNAIR. (Foto: Istimewa)
UNAIR NEWS – Menuntut ilmu sudah menjadi kewajiban bagi manusia. Ilmu pun tak hanya didapat dalam lingkup terdekta, dalam negeri, tapi juga mencicipi suasanan lingkup luar negeri. Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga Duha Ziaun berkesempatan untuk mengikuti Konferensi Global Goals Model United Nation (GGMUN) di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 11–14 Januari 2019.
GGMUN atau dikenal dengan simulasi sidang PBB itu dihadiri sekitar 471 peserta dari berbagai universitas dan negara. Di antaranya, Filipina, India, dan Singapura. Termasuk termasuk Indonesia.
Duha menjelaskan bahwa secara umum kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran maupun dukungan para pemuda dalam pembangunan berkelanjutan dengan berbagai diskusi terkait isu global saat ini. Kegiatan itu menjadi salah satu wadah anak muda menuang berbagai gagasan dan komitmen mereka terhadap dunia yang lebih baik.
”Kegiatan itu memberikan wadah bagi pemuda dalam menyampaikan aspirasinya untuk menyelesaikan masalah dunia, sedangkan hasil dari pemikiran kita yang terbaik akan dimasukkan dalam Resolusi UN (United Nations, Red),” ujarnya.
Karena itu, menurut Duha, kegiatan tersebut menjadi salah satu platform bagi penerus bangsa. Khususnya untuk meningkatkan kemampuan analisis, leadership, public speaking, dan berdiplomasi.
Duha menambahkan, kegiatan itu merupakan salah satu simulasi konferensi PBB dalam membahas mengenai Sustainable Development Goals (SDGs) atau biasa disebut dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Pesertanya, lanjut dia, dialokasikan ke dalam beberapa Goals SDGs dan negara yang akan diwakilinya.
”Kebetulan saya mendapatkan alokasi di ‘Goal’ empat yang berkaitan dengan Quality Education dengan negara alokasi Singapura,” ungkap mahasiswa S1 Akuntansi UNAIR tersebut.
Duha menegaskan, dirinya berperan sebagai diplomat Singapura yang membahas berbagai isu pendidikan yang masih sangat jauh dari kata baik di dunia ini. Di sisi lain, Singapura menjadi salah satu role model dalam dunia pendidikan karena sudah sangat maju sehingga Singapura pun memberikan berbagai macam solusi.
”Seru banget, karena acara yang menegangkan dengan berbagai kompetisi dan salah satu ide saya dimasukkan ke rancangan resolusi UN, im so grateful,” imbuh mahasiswa asal Gresik itu.
Duha sangat terkesan dan bangga bisa mengikuti kegiatan tersebut, termasuk menjadi perwakilan salah satu delegasi Indonesia, terutama FEB Universitas Airlangga. Sebab, kegiatan itu bisa memupuk persaudaraan maupun relasi dengan delegasi dari berbagai negara. Tentu Duha memiliki kesempatan meningkatkan kemampuan public speaking.
”Melalui kegiatan ini pula, saya bisa belajar tentang isu dunia maupun solusi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan dari SDGs tersendiri,” katanya.
”Semoga kita semua bisa berkembang dan berpemikiran terbuka. Sebab, anak-anak adalah penerus generasi. Dan, pendidikan adalah pilar utama yang harus dibentuk untuk mencapai SDM yang berkualitas dan bersaing,” imbuhnya. (*)
Copyrights © 2023 DSI-UNAIR. All rights reserved.